24 Agustus 2009

CCIE Lab Boot Camp in Jakarta?

CCIE Lab Boot Camp di Jakarta, Indonesia? Why not?

Frankly speaking, gua tertarik untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Beberapa teman yang sedang belajar untuk ambil CCIE Lab Exam juga tertarik untuk ikutan. Yang penting biaya murah dan kualitas tidak kalah dengan yang ditawarkan oleh boot camp di luar negeri sana.

Banyak hal bersliweran di dalam benak gua. Yang paling pertama adalah I need to underline that boot camp ini bukan menawarkan shortcut untuk mendapatkan sertifikasi CCIE. Jadi jangan pernah berpikir bahwa materi yang digunakan adalah materi CCIE lab exam yang sesungguhnya. What I want to share is how to prepare for the real lab exam, including tips and tricks.

So, kesannya sebenarnya buat orang" yang memang sudah punya cukup bekal buat ngambil CCIE lab exam dong? Honestly, kurang lebih seperti itu. Yang (lagi-lagi) terpikir oleh gua adalah ga sembarang orang yang punya cukup uang bisa ikut boot camp ini. Harus ada prerequisite supaya nantinya ga menjadi 'penghambat' proses belajar peserta lain. Bisa jadi syaratnya harus sudah lulus CCIE written atau sudah punya sertifikasi CCNP/CCDP, atau bahkan ada pretest seperti masuk sekolah. Fair enough, I guess. Mau masuk SD aja sekarang pakai tes kok. ;)

Bagaimana teknis pembelajaran dalam boot campnya? Beberapa opsi flowing in my head. Yang jelas harus ada pemantapan teori, pendalaman basic technology knowledge, dan lab simulation. Peralatan lab dan pendukungnya juga musti disiasati agar bisa optimal dan relatively affordable.:)

23 Maret 2009

CCIE or Not CCIE - a Quite Long Journey

CCIE or Not CCIE
Selepas dari KPC, pada pertengahan 2005, gua mulai agak serius berpikir apakah gua perlu melanjutkan CCNP gua ke CCIE atau ga. Sewaktu di KPC, ga pernah gua terlalu serius memikirkan hal itu. It's an end-user MNC that prefer risk-sharing to doing anything by itself, jadi lebih baik minta perusahaan" konsultan dan system integrator yang punya banyak CCIE buat memikirkan dan melakukan segala aktivitas yang berkaitan dengan network and system infractructure-nya. Having an employee holding a CCIE terlalu berlebihan, even though gua yakin ga bakal ada masalah untuk membiayai karyawan yang mau ambil CCIE (written & lab) exams.:)

I Need CCIE
Bekerja di sebuah system integrator/consultant company adalah hal yang berbeda. Sertifikasi keahlian jadi modal awal, baik secara individu maupun company. User at-glance image pada individu/perusahaan yang memiliki sertifikasi tertentu dapat terbentuk dengan sangat baik, bahkan ketika belum bertemu. Setidaknya seperti itulah yang gua rasakan ketika berada pada posisi end-user.:) Namun sayangnya, waktu itu, Esatek masih merasa belum terlalu perlu untuk memiliki karyawan bersertifikasi CCIE, sementara I have no more money for self-funded CCIE journey. Tabungan selama di KPC sudah habis untuk mobil bekas dan DP rumah.:p

Bulatkan Tekad
Moving  to NTS, operator GSM/3G yang -waktu itu- belum launching, gua tetap membawa semangat untuk ambil CCIE exam. I passed my second attempt of CCIE written test in October 2006, two months after joining NTS. CCIE written test pertama gua ambil di 2nd quarter of 2006, tapi failed. Target gua, waktu itu, adalah harus sudah bisa dapat that evil number sebelum CCIE written gua expired. Walaupun ga cukup intens belajar, gua sudah punya tekad untuk itu. Modal pun mulai gua kumpulkan, tentunya dengan budget yang minim. Dengan mengais" ebook di internet, rakit 'super' PC dan membangun lab emulator menggunakan FreeBSD dan dynamips, edit workbook menyesuaikan dengan emulated-lab yang ada, dan menyiapkan biaya ujian dan akomodasi. Total biaya yang gua persiapkan relatif murah untuk kebanyakan orang, sekitar 30 jt rupiah, 2.5 jt di antaranya untuk membangun 'lab' gua. Target gua mundur karena kesibukan dalam implementasi dan ATP jaringan NTS dalam mengejar target launching.

Reinforcement Arrived
Ketika Esatek mengajak gua rejoin, kali ini dengan visi baru untuk memiliki resource bersertifikat CCIE, gua merasa tertarik dan berpikir bisa in line dengan kesempatan tersebut. So I decided to move on. Target lab date pada Juli 2008, dengan sebelumnya gua musti renew CCIE written pada Mei 2008. Lokasi lab: Tokyo.

Dua malam sebelum lab date, gua sampai di Shinjuku, Tokyo. Setelah sempat kesulitan menemukan hotel yang sudah gua booking sebelumnya, akhirnya gua bisa cukup istirahat dan melakukan survey tempat keesokan harinya. Sehari kemudian take the lab exam, dan dengan pedenya gua rasa berhasil mengerjakan soalnya. Keesokan paginya gua cek hasil penilaiannya, ternyata gua fail. Fiuhh.... gua bingung apa yang salah. And I went back home at that day dengan segumpal pikiran mempertanyakan apa yang salah.

Pantang Menyerah
I set the next exam in Sydney, December 2008. Tapi ketika tahu bakal ada Cisco Mobile Lab di Jakarta, gua undur jadwal second attempt ke Maret 2009 di Jakarta. Lebih murah karena ga perlu biaya akomodasi dan transportasi, serta lebih nyaman cari makanan di negeri sendiri.:D Waktu di Tokyo gua musti menempuh jarak 2 km untuk dapat makan nasi yang halal. Dan waktu lunch di cisco gua cuma makan nasinya doang, karena waktu gua tanya proctornya lauknya itu daging apa, dia bilang it's written just meat in japanese, unspecified what kind of meat.:p

Mempertimbangkan kemungkinan waktu rendah macet, gua set hari kamis, 19 Maret 2009 sebagai my 2nd lab test. Bersama 5 orang peserta lainnya, gua dengan pedenya (lagi) merasa berhasil mengerjakan open-ended question dan soal lab dengan baik. Setidaknya gua merasa bisa mengerjakan 3 dari 4 open-ended question dan semua soal lab kecuali satu soal QoS.

Setelah tidur relatif cepat, pada jam 8 malam, gua terbangun di sekitar jam 2.30 dini hari. Cek email, ternyata ada email dari ccie dengan judul CCIE Lab Score Report diterima pada sekitar jam 10 malam. Klik link yang ada di sana dan memasukkan data autentikasi, keluarlah exam history. Alhamdulillah, kali ini gua pass, dan dapat nomor 23872. An evil number I ought to deserved for all time I have spent almost every -night with my home virtual lab, and -day with my OSX R60.:)

Facts
 - Gua lulus both CCIE written and lab exam at 2nd attempt; gua lulus all CCNA dan CCNP modules exam at 1st attempt
 - Secara finansial modal pribadi yang gua gunakan untuk mendapat CCIE adalah 1x CCIE written exam fee dan 1 set CPU AMD Athlon64X2 2GB

New Evil Number #23872


Setelah lama (hampir empat tahun!) ga pernah update blog ini, sekarang gua cuma mo nulis my new evil (banyak yang prefer pake kata magic, tapi gua kekeuh it's evil) number, 23872. Not easy, but somehow very interesting. Dan, pastinya gua ga akan stop for something that considerably interesting.:)

Legally, sekarang gua boleh pake logo ccie ini. Gua akan share, nanti, apa dan bagaimana prosesnya.:)

23 Mei 2005

Pulang Kota

Teman-teman gua bilang sekarang gua lagi menghitung hari, karena sebentar lagi gua pindah kerja dari perusahaan yang sekarang ke perusahaan lain. Insya Allah, jika nggak ada halangan tanggal 10 Juni gua sudah kembali jadi warga kota besar, yang kata orang kota metropolitan, Jakarta.

Ternyata selama masa-masa terakhir di perusahaan ini gua jadi merasa lebih sibuk karena musti menciptakan image untuk pindah secara baik-baik. Musti handover pekerjaan dan tanggung jawab gua, musti buat dokumentasi, dan musti train pengganti sementara untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang biasanya gua tangani. Fiuhh... jadi nggak sempat ngeblog sementara. Sori, gua juga jadi nggak sempat melanjutkan buat Flowscan untuk collecting Netflow data, apalagi dokumentasinya. Insya Allah kalo sudah agak luang lagi waktunya gua lanjutin deh, tentunya di perusahaan lain.:)

11 Mei 2005

sshd[]: fatal: Timeout before authentication for ...

Beberapa kali gua instal sshd di FreeBSD box selalu bermasalah untuk coba remote login via ssh ke box tersebut. Dan sepertinya banyak juga yang mengalami kejadian sama. Kalo kita lihat di /var/log/message atau /var/log/auth.log error messagenya seperti ini:

sshd[PID]: fatal: Timeout before authentication for

Penyebabnya bisa macam-macam, tapi setahu gua yang paling sering adalah masalah reverse DNS. Karena nggak bisa menemukan name untuk client ip address tersebut, setelah lewat timeoutnya keluar lah error message di atas.

Kalo memang masalahnya karena reverse DNS itu, biasanya bisa diatasi dengan menambahkan entri UseDNS no pada file /etc/ssh/sshd_config atau /etc/sshd_config. Atau bisa juga set DNS servernya supaya bisa reverse DNS, kalo punya akses ke DNS servernya.:)